Dipersembahkan
bagi anak dan remaja tunas bangsa di HUT ke 60 Republik Indonesia, 17-08-2005
Bisikan versus dzikir
tinjauan menegemen persepsi
Dalil menguasai suatu bangsa adalah memenangkan
perang informasi dengan menguasai pikiran musuh, dan negara adi kuasa sebagai pemilik
Tehnologi Informasi (TI) berhasil “menjajah“ panca indra manusia secara vulgar, tanpa mampu ditolak
atau sekedar memilih mana yang baik atau tidak dan otomatis tubuh, pikiran
serta jiwa manusia menikmati informasi
itu.
Menguasai
pikiran dan jiwa manusia adalah melalui menegemen persepsi yang merubah
persepsi secara bertahap dengan cara mengulang-ulang tayangan ( tingkah laku,
ucapan, bisikan dsb ) dimedia elektronik, cetak. Dan berbisik adalah cara kuno
menegemen persepsi yang akurat memasok informasi secara khusus/langsung dan berahasia dan dijaman modern ini diaplikasikan melalui
telpon/HP, lalu adakah tehnologi yang
langsung menguasai pikiran dan hati manusia ?
Tehnologi berbisik langsung kedada manusia telah dimiliki oleh bangsa setan
seperti firman Allah SWT dalam pesan yang sangat penting di akhir Al Qur`an, An
Naas, agar manusia senantiasa berlindung pada Allah yang memelihara manusia,
Raja manusia, Tuhan manusia dari kejahatan bisikan setan yang selalu mencari
kesempatan, yang membisikan kedalam dada/ hati manusia, yaitu sebangsa jin dan
manusia.
Jenis informasi apa yang dibisikan setan kedalam dada manusia ? Yaitu kesombongan, penyakit jiwa pertama dan tertua penyebab
Iblis dan Adam diusir Allah dari surga, menjadi
bisikan utama setan menggoda secara halus nuansa ke “aku” an manusia,
tentang kecantikan, kepangkatan, kekayaan, kehormatan, sehingga tanpa sadar
manusia jadi sombong karena terjebak pada kebiasaan dihormati seperti atasan
yang kaya, terhormat dan wangi wajar bila dihormati, tetapi istimewa kalau
mereka tadi menghormati bawahan yang miskin, jelek , dan bau
keringat.
Rasa sombong dikemas dengan beraneka
ragam bentuk secara halus, berulang-ulang guna menggoda
hati manusia dalam meraih kekuasaan dengan pelbagai cara seperti kepalsuan,
kebohongan, iri, dengki, riya, suap, mencuri, kekerasan dst dan dalam keadaan
ekstrim, bisikan kesombongan itu menjadi gejala utama gangguan penyakit jiwa sebagai halusinasi, persepsi sensorik
tanpa adanya stimulus eksternal ( merasa yakin ada bisikan gaib ditelinga
padahal tidak ada sumbernya, merasa mampu melihat dunia lain dsb ), waham / keyakinan yang salah ( merasakan
yakin dirinya berkuasa melebihi Tuhan, raja, menjadi orang suci dsb), yang
merusak pola hidup, pikiran dan jiwa
manusia.
Hingga abad TI ini tidak ada satu perusahaan TI pun mampu menyamai TI bangsa setan yang mampu berbisik menerobos
triyunan jaringan syaraf manusia dan langsung ke hati menguasai pikiran dan
perilaku manusia, karenanya isyarat Allah SWT ribuan tahun yl tentang bisikan
setan sampai akhir jaman tetap relevan dan akurat dan yang mengabaikan pesan
penting ini sudah pasti akan menjadi pengikut bangsa setan
Bagaimana menolak gencarnya bisikan
– bisikan setan yang menyesatkan ke dada kita ? Satu-satunya cara adalah
memohon pertolongan Allah SWT, Dzikir Qolbu setiap saat adalah jawaban logis
mengimbangi bisikan sesat setan yang menerobos kedalam dada agar hati menjadi
tenang, bersinar karena kekuatan nur illahi didalam dada, yang akhirnya akan
memproses manusia agar memiliki hati yang baik, lembut, tidak sombong,
menghormat sesama dan senantiasa takut kepada Nya dengan melaksanakan segala perintah Nya .
Sekalipun surat An Naas telah dihafal sejak usia balita, sayangnya
peringatan penting itu tidak serius
disikapi para orang tua, dan akhirnya ketika ia pubertas, dewasa bahkan usia tua
selalu mengalami kekalahan melawan gencarnya bisikan setan. Lain halnya bila
sejak dalam kandungan, menyusu, bayi
mendengarkan suara lembut ibu mengaji, ketika balita, remaja diberikan
pengertian tentang bagaimana caranya agar tidak jadi anak nakal, rewel, dengan
cara mengenalkan dzikir kalbu yang mengingat Allah didalam hati guna menangkal
bisikan setan kedalam dada yang mengganggu manusia, agar menjadi anak yang
soleh dan disayang Allah SWT maka insyaalah ketika dewasa ia akan menjadi
generasi bangsa yang tangguh, lahir dan bathin, dan menjadi panutan dunia
diabad Perang Informasi yang kini tengah dikuasai setan yang menjelma menjadi produk
negativ TI yang menelusup merubah dan mempengaruhi persepsi, pikiran dan jiwa
manusia, selamat berjuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar