KTT ASEAN SUMMIT di Bali menjadi satu agenda besar AS dalam memainkan perang ASYMMETRIC WARFARE-AWF nya d kawasan ini.Dengan gamblang dapat dianalisis betapa AS dalam keadaan panik, yang tentunya dihadapkan dengn kondisi krisis ekonomi global. NKRI sbg Lumbung SDA dunia, inilah yang menjadi jawaban mengapa AS menaruh harapan, dan tanpa segan AS akan menggelontor 15 M US $, dan dengan dalih apapun bahwa PUBLIKASI tentang rencana penempatan 2500 marinir di Darwin Ausi thn 2014, menjadi genderang perang AWF yg sangat layak diwaspadai NKRI. Salah satu kriteria AWF adalah perang psikologis yang memanfaatkan kelemahan lawan untuk memaximalkan hasil.
Kondisi Papua dengan atau tanpa Free Port telah digunakan sebagai pintu masuk sebagai kelemahan NKRI. Publikasi 2500 marinir thn 2014, telah memberikan kekuatan moral kepada OPM untuk melawan NKRI menjadi Papua Merdeka dan disisi lain memperkuat posisi dan eksistensi Free Port yang kini sangat merugian NKI dan rakyat Papua.
Bila NKRI bereaksi keras ttg 2500 marinir ini, maka inilah yang ditunggu AS, bahwa NKRI telah melakukan penambahan kekuatan bersenjata di Papua. Namun bila kondisi ini tidak segera diantisipasi, maka kehadiran 2500 marinir AS yang mungkin hari ini sdh berada di kapal induk AS sekitar papua memjadi serangan nyata militer AS terhadap NKRI
NKRI harus segera menyatakan sikap ke dunia internasional, bahwa AS telah melakukan serangan Asymmetric warfare dengan menggunakan negara negara Asean + Asia selain Indonesia sebagai kroninya, karena kondisi kawasan Asean+ASIA yang hingga kini 'stabil', adalah karena 'dukungan' SDA NKRI yang dengan mudah di rampok SDA tanpa terdeteksi, mengapa ? karena NKRI tidak pernah memiliki 'cctv' satelit mata mata, radar laut-darat dan udara yang memadai. hibah belasan F 16 bekas adalah salah satu bentuk dan komando dr AS agar alutsista NKRI harus sesuai dan perkenan dr AS. ini sebagai isyarat NKRI tdk boleh meminta atau bahkan membeli satelit mata mata-radar laut, darat, udara yang memadai, semua ini dengan strategi agar AS lebih mudah mendaya gunakan SDA NKRI dengan bantuan 'tetangga' NKRI. pertanyaan besarnya, mengapa dlm bertetangga tidak ada keharmonisan dan kesetaraan kesejahteraan ? Tanpa ada AUDIT NOMINAL SDA dan PUBLIKASI SDA secara transparat, dengan dibantu oleh KAMPUS yang meng AUDIT serta mendirikan KOPERASI SDA Rakyat disetiap lini, maka siapapun yang akan menjadi Presiden dengan pemerintahaannya, mereka akan menjelma menjadi kawanan perampok yang akan digunakan oleh bangsa asing untuk merampok SDA yang akan emeiskinkan rakyat secara sistematis, rakya NKRI harus segera bangkit untuk menyelamatkan NKRI,salam perjuangan !
Salam Perjuangan,
BalasHapussiapapun yang merampok kita harus dilawan
semoga pemimpin Negeri ini
di tahun 2014
adalah pejuang NKRI yang sejahtera