2.kondisi ini harus segara ditanggulangi dengan strategi sbb :
DENGAN MENYEBUT ASMA ALLAH SWT, TUHAN YANG MAHA ESA, KAMI YANG TERGABUNG DALAM KONSORSIUM PENYELAMAT ASET BANGSA - KPAB
BER IKRAR :
1. Bahwa setelah 66 tahun merdeka, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, di era reformasi telah mengalami cobaan yang berat dengan terlepasnya Timor Timur, Sipadan dan Ligitan dan kemungkinan wilayah lain seperti Aceh, Jambi ingin melepaskan diri dari NKRI menjadi ancaman nyata yang menghantui masyarakat luas dan memberi perluang bagi kaum separatisme lainnya dan negara asing untuk mencoba mendongkel kedaulatan NKRI.
2. Ancaman nyata lainnya adalah Suasa bathin bangsa yg selama ini rukun damai dalam menyelesaikan pertikaian dengan azas musyawarah, berobah semenjak "kehadiran" jargon Demokratisasi melalui Tehnologi Informasi yg sengaja diimport dari negara asing , sehingga dalam kehidupan sehari hari suasana bathin masyarakat diwarnai dengan kekerasan, kecurigaan, kesombongan dstnya membawa kepada kondisi menghkawatirkan terpecahnya Bhineka Tunggal Ika.
3. Ide globalisasi adalah ciptaan Konspirasi Global, melalui jargon Hak Asasi Manusia, Demokratisasi dan Lingkungan Hidup-DHL, telah menjadikan NKRI sebagai target negara asing sebagai pasar ekonomi dunia, pemasok Sumber Daya Manusia murah dan yang terpenting Sumber Daya Alam yang melimpah ruah dijadikan sebagai ’Lumbung Dunia’, modal energi dunia yang selama ini dieksploitasi dengan cara tidak adil dan tidak transparan sehingga menyebabkan terjadinya korupsi masif dan kemiskinan sistemik rakyat karena SDA baru dinikmati segelintir manusia dan belum dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
4. Manuver hard power militer negara adikuasa AS beserta kroninya kenegara negara Timur Tengah, Afrika yang memiliki kekayaan SDA melimpah, menandakan bahwa negara Neolib itu tengah dilanda krisis persediaan energi . Hal ini menjadi signal kuat bahwa, Intervensi negara asing yang sudah sejak lama beroperasi di Indonesia (sekalipun dengan cara soft power) telah melemahkan dan mengadu domba SDM dan telah menguras SDA NKRI.
5. SDA ibarat ATM, maka isi ATM yang sangat berlimpah namun nilai nominalnya hingga hari ini tidak pernah diaudit apalagi dipubikasi bagi kepantingan rakyat, yang paling buruk PIN nya dipegang bangsa asing.
6. Kami yang tergabung dalam Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa - KPAB segera melaksanakan secara murni amanat Pasal 33 UUD 45
Bahwa
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Bahwa Kekayaan SDA yang telah dianugerahkan kepada Rakyat Indonesia harus digunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat sehingga tidak ada lagi fakir miskin dan anak terlantar di bumi Pertiwi ini sesuai amanat UUD 45 dan Pasal 34 Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara.
7. VISI Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa - KPAB terpanggil untuk menyelamatkan NKRI dari Serangan asymmetric lawan yg telah melemahkan kedaulatan dan memiskinan rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia,
8. MISI Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa - KPAB:
1. Menjadikan Laut sbg Halaman Depan NKRI, dalam rangka mempertahankan kedaulatan bangsa dan pengamanan aset bangsa. Dalam hal ini KPAB mendesak negara untuk segera memperkuat eksistensi NKRI sebagai negara Bahari serta memprioritaskan alutsista Satelit mata mata dan radar laut, darat serta udara yg memadai sebagi "CCTV" NKRI.
2. Mengaudit Aset, mengumumkan jumlah nominal aset bangsa sebagai alat pemersatu bangsa dalam menghadapi neo kolonialisme baru, melalui wadah Koperasi SDA dan Koperasi Aset Bangsa disegala lini sebagai wahana perjuangan ekonomi rakyat melawan kekuatan ekonomi kospirasi global serta faham neoliberal menuju masyarakat mandiri dan sejahtera.
3. Menjadikan Tehnologi Informasi berbasis Pancasila sebagai penangkal terhadap serangan asymmetric warfare lawan yang merusak achlak dan moral bangsa dengan membuat warung Film disetiap daerah untuk mengangkat budaya dan kearifan lokal terkait dengan sejarah tentang kebaharian, perekonomian, sumber daya alam, penyebaran agama, perlawanan rakyat terhadap serangan bangsa asing sebagai senjata pemersatu dan penggerak kekuatan moral bangsa untuk menyelamatkan moral, aset dan kedaulatan bangsa.
9. Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa - KPAB hadir di masyarakat karena terpanggil untuk memberikan amal baktinya terbaiknya kepada bangsa, rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat dan Hidayah NYA kepada kita semua, Salam Perjuangan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar