Minggu, 16 Juli 2017

Ramai2 tolak said agil

PESANTREN BESAR  RAMAI RAMAI MENENTANG SAID AQIL SIRAJ
(Copas WA)

ASEMBAGUS

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah (PPSS) Asembagus Situbondo lewat pengasuhnya, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengeluarkan maklumat MUFAROQOH dari Nahdlatul Ulama pimpinan Said Aqil Siraj (21/9/2015).

“Kami mufaroqoh dan tidak ada kait mengait antara kami dan pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil muktamar ke-33 di alun-alun jombang,” begitu salah satu kalimat dalam maklumat tersebut.
Dijelaskan juga, dalam maklumat itu diserukan kepada para Ulama dan warga nahdliyin agar tetap mempertahankan ajaran ahlussunah wal jamaah (Aswaja). Ajaran tersebut juga harus dijaga dari serangan aqidah dan ideologi di luar ajaran Aswaja

TEBUIRENG

Setelah Ponpes Salafiyah Syafi’iyyah Asembagus Situbondo mufaroqoh, berikutnya giliran Ponpes Tebuireng Jombang. Bahkan lewat pengasuhnya KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) mengeluarkan pernyataan lebih tegas.

“Tebuireng sejak awal tidak menganggap ada kepengurusan PBNU yang sah” Kata Gus Sholah.
Ada tiga poin maklumat yang dikeluarkan Tebuireng, di antaranya tetap konsisten menganggap tidak ada PBNU hasil Muktamar ke 33 di Jombang. Kemudian mendukung adanya upaya hukum yang menggugat proses hasil muktamar, serta meminta warga NU untuk berpegang teguh kepada ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

SIDOGIRI

Beberapa bulan lalu, publik kembali dikejutkan dengan diterbitkannya buku berjudul : “SIDOGIRI MENOLAK PEMIKIRAN KH. SAID AQIL SIRAJ”. Buku tsb disusun dan diterbitkan secara resmi oleh Pondok Pesantren NU tertua di Jawa Timur, Sidogiri.
Buku itu untuk menjawab buku yang dikarang oleh Said Aqil yang berjudul “Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi.’ Secara ilmiyah Sidogiri membongkar habis kedok pemikiran menyimpang Said Aqil Siraj. Diantaranya:

1. Said Aqil menuduh motif dakwah Rasulullah dalam menyebarkan Islam semata-mata politis, ingin menguasai Romawi dan Persia.

2. Said Aqil Menyatakan bahwa paham Muktazilah dan Syiah termasuk dari Ahlus Sunnah wal Jamaah.

3. Said Aqil menyatakan bahwa Umat Beriman bukan monopoli umat Islam. Kaum Yahudi, Kristiani, Shabi’in, Budha, Hindu, Konghuchu, maupun kepercayaan lain apapun nama tuhannya adalah umat beriman.

4. Said Aqil menafikan adanya Ukhuwah Islamiyah dalam Al-Qur’an Hadits dan menyatakan bahwa yang ada hanya Ukhuwah Imaniyah yaitu Ukhuwah antara orang-orang yang “beriman” (versi Said Aqil).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar