Rabu, 20 Februari 2013

SENI INTELIJEN



Seni Intelijen David Brooks, York Times, 2 April 2005

            Tahun-tahun antara 1950 dan 1065 menjadi zaman keemasan buku nonfiksi  Amerika.  Penulis seperti Jane Jacobs, Louis Hartz, Daniel Bell dan David Riesman memuntahkan banyak buku tentang masyarakat Amerika dan hubungan bidang Internasional. Mereka mengandalkan diri pada sejarah, sastra, filsafat dan agama untuk memahami pola sosial dan menangkap tren yang akan terjadi. Meskipun buku itu gampang ditemukan di toko buku, metode mereka tidak dipedulikan. Kelompok lain menolak pendekatan mereka yang di anggap generalis/humanis dan berusaha membuat analisis sosial menjadi ilmu eksakta.  Contohnya, bapak Intelijan Amerika Serikat, Sherman Kent, berpendapat bahwa ilmu sosial dan analisis Intelijen membutuhkan metode yang sistematis ”Lebih mirip metode ilmu Fisika” , katanya. Riset sosial dalam perencanaan perkotaan, sosiologi, dan analisis Intelijen mulai menjiplak ilmu Eksakta.

Sebuah makalah seorang sarjana Yale, Sulmaan Wasif Khan, memperlihatkan perbedaan mencolok antara dua cara memandang dunia itu. Khan membandingkan Perkiraan Intelijen Nasional era 1960-an yang dibuat CIA berkaitan dengan Cina yang baru saja di buka untuk umum dengan hasil analisis sarjana generalis seperti Donald Zagoria. Perkiraan Intelijen CIA muncul seperti yang anda bayangkan : Kumpulan data  tanpa emosi yang di buat teknisi anonim. Mereka tidak menghubungkan pola berdasarkan pemahaman sejarah Cina atau membuat generalisasi etos elite Cina. Pendekatan Zagoria agak berbeda. Mengandalkan pemahaman mendalam terhadap sejarah dan masyarakat Cina, dia membuat gambaran dramatis bagaimana harapan dan ketakutan pemimpin Cina.Ia membayangkan bagaimana kita mesti mendekati Cina dan bagaimana mereka akan menafsirkan langkah-langkah Amerika. 

Analisis CIA pada 12 November 1970 menyatakan kecil harapan kemajuan hubungan Amerika dengan Cina.  Zagoria sebaliknya menyatakan Cina akan membuka diri. Zagoria yang benar, Henry Kissinger berada di Cina dalam hitungan bulan setelah laporan CIA itu.  Tapi metode ilmiah yang digunakan CIA dan jargon teknisnya tampak lebih dipercaya (dipakai untuk justifikasi anggaran yang lebih besar). Maka kita pun selama puluhan tahun mendapat kegagalan intelijen yang sangat besar.  

Minggu ini panel bidang intelijen yang dibuat presiden menunjukkan kegagalan yang sama dengan yang dibuat laporan lain.   Mereka menyatakan analisis intelijen ”memperlihatkan tidak adanya imajinasi”.  Mereka menciptakan spesialisasi semu: memisahkan analisis regional, teknikal, dan terorisme.  Mereka menciptakan lapisan-lapisan analisis kasar.  Komisi ini melakukan apa yang sudah dilakukan ditempat lain.   Mereka mencoba mengorganisasi birokrasi analisis agar hasilnya lebih baik.
           
Tapi masalahnya bukan birokrasi.  Ini soal dasar berpikir manusia sangat bagus menggunakan naluri dan imajinasi untuk memahami orang lain.  Kita tahu, dari kemajuan bidang neuroscience yang dipopulerkan Malcom Gladwellad dalam Blink, bahwa pikiran manusia bisa melakukan sesuatu yang fantastis dalam mengenali pola bawah sadar.   Ada proses tak tampak yang kita gunakan untuk menafsirkan dunia dan orang di sekitar kita.  Saat anda mencoba menganalisis masalah manusia menggunakan proses yang sistimatis, prosedural dan birokratis seperti yang dilakukan CIA, anda akan mematikan alam bawah sadar itu.  Anda tidak menghasilkan alasan mengapa ada kejadian tertentu. 

Saya percaya masyarakat intelijen sudah benar berubah saat melihat analisis yang dikirim ke pusat pelatihan memperlihatkan pelajaran Thucydides, Tolstoy dan Churcill bisa memahami perilaku manusia.  Saya percaya sistem sudah diperbaiki saat membuat kebijakan melihat laporan lain yang ditandatangani orang yang berbeda, yang tidak lagi diajukan sebagai laporan anonim, seragam, birokratis dan dengan item yang tampak seakan-akan hasil konsensus ilmiah. Saya percaya sudah ada perbaikan saat ada spanduk besar di depan Markas CIA  bertulisan ”Pikiran individu lebih baik dari pada kelompok”.

Sabtu, 16 Februari 2013

akuisisi dan monopoli frekwensi melanggar UU

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers sepakat bahwa pemusatan kepemilikan atau monopoli lembaga penyiaran swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah maupun di beberapa wilayah siaran, tidak dibenarkan dan melanggar UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Demikian halnya dengan izin kepemilikan frekuensi tidak bisa dipindahtangankan, karena itu adalah ranah publik yang seharusnya digunakan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Wina Armada Sukardi dalam sidang uji materi UU Penyiaran di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (19/1), mengatakan, kemerdekaan pers adalah milik publik dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan publik.
Terkait uji materi Pasal 18 Ayat 1 dan Pasal 34 Ayat 4 UU Pers, Wina mengatakan, UU Penyiaran sejak awal dirancang untuk mencerminkan kebhinnekaan dan tidak dimonopoli oleh lembaga penyiaran tertentu.
“UU Penyiaran jelas melarang pemusatan kepemilikan dan monopoli lembaga penyiaran swasta seperti yang dilakukan beberapa lembaga selama ini,” katanya.
Mengenai akuisisi dan izin pindah tangan frekuensi, seperti yang dilakukan PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang mengakuisi Indosiar atau pemusatan kepemilikan seperti yang dilakukan MNC grup dan beberapa televisi lainnya, Wina mengatakan, pada prinsipnya monopoli dilarang dan tidak dibolehkan. Izin frekuensi juga dilarang dan tidak boleh dipindahtangankan ke pihak lain dengan berbagai cara atau modus.
Wina menjelaskan, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan terkait monopoli dan kepemilikan frekuensi, yakni izin penyiaran hanya dibolehkan untuk perusahaan, pemilik, dan pemegang saham yang berbeda-beda. Jika perusahaannya berbeda, tetapi pemegang sahamnya sama, maka itu tidak diperbolehkan.
“Jika berbentuk grup, maka izin dan frekuensi tidak boleh diberikan kepada gabungan pemegang saham,” katanya.
Dewan Pers secara eksplisit mau mengatakan bahwa akuisisi dan pemindahtanganan frekuensi yang dilakukan beberapa stasiun televisi, seperti PT EMTK mengakuisi Indosiar, pemusatan kepemilikan yang dilakukan MNC Grup, dan sebagainya, tidak dibenarkan dan melanggar UU Penyiaran.
Sementara itu, Judhariksawan yang mewakili KPI di depan majelis hakim MK mengatakan, terkait akuisisi Indosiar oleh PT EMTK yang juga memiliki SCTV, pihaknya sudah mengeluarkan legal opinion atau opini hukum bahwa tidak dibenarkan terjadi pemusatan kepemilikan oleh perseorangan, holdin,g dan akuisisi oleh satu lembaga penyiaran.
“KPI menyadari bahwa jika terjadi pemusatan kepemilikan, maka akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, karena frekuensi adalah sumber daya alam terbatas, yang harus dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
KPI juga mengatakan, pemusatan kepemilikan juga akan menggiring opini publik, yang pada akhirnya masyarakat umum dirugikan. “Ada banyak fakta dimana opini digiring untuk kepentingan pemilik dan politik praktis,” katanya.
Karena itu, di depan tujuh majelis hakim MK yang diketuai Harjono, KPI menegaskan, berdasarkan UU Penyiaran, terutama Pasal 18 Ayat 1 dan Pasal 34 Ayat 4, sebagaimana yang diuji materikan saat ini, izin penyiaran tidak boleh dipindahtangankan ke pihak lain, dengan cara apapun.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Ahmad Junaidi mengatakan, pihaknya hanya menguji aspek persaingan usaha dan tidak masuk pada soal pemusatan kepemilikan, konten, izin frekuensi seperti yang ditetapkan UU Penyiaran.
Sementara itu, Koordinator Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP) Eko Maryadi mengatakan, dalam UU Penyiaran ditegaskan sanksi bagi mereka yang melanggar, yakni pidana penjara dua tahun dan denda Rp 5 miliar. Pasal 18 Ayat (1) menyebut,
“Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, dibatasi.” Juncto Pasal 58 huruf a berisi pokok “melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Ayat (1) untuk penyiaran televisi diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau denda paling banyak lima miliar rupiah.”
Pasal 34 Ayat (4): ”Izin penyelenggaraan penyiaran dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain.” Juncto Pasal 58 huruf c: “melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4) untuk penyiaran televisi diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau denda paling banyak lima miliar rupiah.”


On Line dengan NYA

                Kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi momentum ummat manusia bahwa Allah SWT sedang mencerahkan kehidupan ummat dengan  menganugerahkan Rahmat dan Hidayah Nya kepada kita semua yang salah satunya adalah anugerah “ Tehnologi Komunikasi Sholat “. Makna dibalik kelahiran Rasullullah yang hingga akhir zaman kelak tetap aktual ditengah-tengah kemajuan diabad tehnologi komunikasi.

Dalam hitungan detik tersambung komunikasi HP Medan ke Belanda, seperti tengah bicara langsung atau bertatap muka melalui TV, seberapa sadar kita bahwa hanya dalam hitungan detik ternyata telah berlangsung komunikasi yang perbandingan jarak komunikasinya justru dua atau tiga kali lebih jauh daripada jarak fisik Medan-Amsterdam, SLJJ, jarak puluhan ribu mil itu diabaikan oleh kecanggihan tehnologi komunikasi, seolah ruang dan waktu menjadi tiada.

Tehnologi diatas mempermudah manusia mengerti apa yang tengah berlangsung ketika sedang menegakkan sholat. Demikianlah Kebesaran Allah SWT, tanpa disadari, ternyata ketika manusia tengah menegakkan sholat, telah terjadi proses Mi’raj ( SLJ Maha Jauh), yang membawa energi manusia menembus 6 lapisan langit untuk sampai “sholat“ dihadapan  Allah SWT. Peristiwa komunikasi yang Maha Canggih ini tidak banyak disadari manusia ternyata memiliki muatan yang sangat sarat dengan maha tehnologi, yang mengabaikan ruang dan waktu.

Sayangnya sebagian terbesar manusia  merekayasa tehnik ber komunikasi dengan Tuhan dengan cara ciptaan sendiri, atau mengikuti adat dan kebiasaan leluhur dari berabad-abad lampau. Dan yang  lebih menyedihkan, diabad mana Allah SWT telah memberi pencerahan kepada manusia ditandai kehadiran Rasullullah yang membawa perintah komunikasi maha canggih, masih banyak saja yang tidak mau pakai tehnologi sholat, padahal kebutuhan komunikasi diabad ini mutlak dibutuhkan terbukti  HP ( yang tehnologi komunikasinya hanya mampu  sebatas dibawah langit lapis pertama ) ditenteng kemana-mana  beberapa buah, bahkan dengan puluhan kartu SIM, mengapa orang yang demikian pandai, terhormat karena berilmu canggih masih saja terjebak dalam ke angkuhan hati yang akhirnya sampai pada tingkat ke “bodoh”an yang kelak akan menyesatkan ?

Sedemikan besar kebutuhan komunikasi itu, akhirnya menjadi sebuah kenikmatan dan kemudahan  hidup, nikmatnya berkomunikasi kapan dan dimana saja dengan HP mahal, canggih didalam rumah , kantor dan mobil nan sejuk, merasakan ketenangan, keamanan ketika mendapat kabar gembira dari kerabat kampung halaman, menjadikan hati berbunga-bunga ketika komunikasi bisnis atau asmaranya lancar, apakah ada suasana yang lebih nikmat dibanding bila dapat berkomunikasi dengan Sang Pencipta ?

Ketika Rasullullah dibawa Jibril Isra’ Mi’raj dengan Buroq dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian terbang kelangit menembus 6 lapisan langit sampai di langit ke tujuh di Sidratul Munthaha untuk di install tehnologi sholat oleh Allah SWT; beliau diberi kenikmatan dan kemudahan melihat kejadian gaib, mengenali, bertemu, menyapa dan mendengarkan nasehat  para Nabi yang bersemayam di setiap lantai 7 lapisan langit, maka manusia biasa tidak mengalami situasi gaib semacam itu, namun manusia mampu merasakan kenikmatan yang luar biasa ( yang tidak akan pernah dirasakan dalam situasi apapun ) ketika ia mampu melaksanakan Mi’raj dengan kekhusyukan sholatnya.Bagaimana suasana hati seorang tengah sholat yang “diterbangkan ” dengan sangat cepat menembus keheningan malam dan kesejukan alam semesta, menembus lapis langit demi langit, kemudian tersungkur dihadapan Allah SWT karena merasa kecil, hina, dina dirinya dibanding yang tengah disembah dan diagungkan, zat yang Maha Agung Allah SWT.

Dan ketika membaca Iyyaka na’ budu wa iyyaka nas ta’iin, hanya pada Mu lah kami menyembah dan hanya kepada Mu lah kami mohon pertolongan, Ihdinash shiraathal mustaqiim, tunjukkanlah kami jalan yang lurus, shiraathal ladziina an’ amta ’alaihim, ghairil magh duubi ‘alaihim wa ladh dhaalliin, jalan yang telah Engkau beri kepada mereka nikmat, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat, ada perasaan sangat nikmat menyergap hati karena merasakan tengah sholat dan di online kan Allah SWT dengan milyaran manusia lainnya dipermukaan bumi, sekalipun dilain tempat, ruang dan waktu,  tanpa disadarinya energi Allah yang Maha Besar tadi tengah mengaliri sanubari dan perilaku dirinya dan juga giga triliun jaringan lainnya, dan energi Allah ini akan mencharge tenaga batin manusia yang sholat tadi dengan kenikmatan sholat yang tiada taranya, yang kemudian kenikmatan sholat itu berpendar kesegi kehidupan dalam Rahmat dan Hidayah Nya yang tampil menjadi manusia yang sabar, rendah hati, ikhlas, tunduk semata hanya kepada Allah SWT.
Rasa nikmat berkomunikasi dengan Allah SWT sehingga Rasullullah tak menyadari lamanya berdiri on line sholat malam sehingga kaki menjadi bengkak, tak tergantikan oleh kenikmatan lainnya. Rasullullah memohonkan ampun atas kesalahan ummatnya yang tidak mau melaksanakan sholat dan masih lalai dalam menegakkan sholat, sekalipun Allah SWT telah “membuka dan memberikan” makna yang terkandung dibalik kelahiran Rasullullah melalui kehadiran tehnologi  komunikasi modern saat ini.

Sosok Rasullullah sebagai pemimpin ummat, yang sangat luhur budi pekertinya, bersahaja tingkah lakunya, cerdik dan cerdas pemikirannya tetap aktual dan tidak akan pernah lapuk  dimakan zaman, dan menjadi panutan bagi setiap insan yang cerdas, dan bersahaja, rela dan ikhlas untuk on line dalam jalur komunikasi Nya, Selamat berjuang.














Sabtu, 09 Februari 2013

Sholatnya Software

Setelah membuka Pin atau password, ketika menekan nomer HP, kemudian berbicara dengan yg dituju, tanpa disadari sebetulnya ada proses pengiriman signal/, energi yg bergulir dari HP ke ribuan BTS sebagai menara penguat signal yg berjarak ratusan kilometer, kemudian secara otomatis melesat ke satelit yg berjarak orbit paling tidak 20.000 km dari bumi, untuk kemudian dipantulkan ke bumi menuju nomer sasaran yg dituju, seolah tak ada batas ruang dan waktu hanya dalam 5 detik, dan itulah prosesnya software !!! Hardware manusia ( mata=lensa ; mulut/telinga = speaker ; syaraf = kabel 2 ; otak = memori ; jantung = batere) yg dijiplak jadi HP, memiliki kapasitas lebih dari 600 milyard kali dibanding HP tercanggih. Proses komunikasi duniawi ini bisa digunakan sebagai analogi saat manusia tengah sholat/ on line/ berkomunikasi dengan Allah SWT melalui konsep 5 rukun Islam ribuan tahun yl, dan baru bisa dimengerti oleh manusia modern saat ini.

Jaringan komunikasi Allah dimulai dengan rukun Islam pertama 2 kalimah Syahadat sebagai password/pin syarat utama untuk masuk kejaringan Islam. Menegakkan sholat sebagai rukun Islam ke 2, dan agar doa dalam sholat sampai ke hadirat Allah SWT disinggasananya di Sidratul Munthaha, diperlukan “Pulsa Strategis” yg telah disiapkan Allah SWT di rukun Islam ke 3, 4 dan 5, berpuasa Ramadhan, membayar Zakat dan menunaikan ibadah haji bagi yg mampu.

Saat manusia/hardware berniat sholat kemudian Takbiratulihram, maka software sholat secara otomatis diperjalankan menjelajah maha jaringan sholat, melesat dengan kecepatan tak terhingga menuju Ka’bah (sebagai repeater/ BTS) nya milyaran muslim yg sholat, dan inilah proses Isro’nya software. Kemudian, saat membaca 7 ayat Alfatihah, maka terjadilah proses Mi’raj dimana dengan kecepatan tak terhingga, software melesat diantar oleh energy Alfatihah, menembus 7 lapis langit menuju ke Sidratul Munthaha, dan software sholat “diatas sana” dengan siraman maha energy sebagai charging hingga selesai membaca tahiyat akhir (dialog Allah SWT dg Rasullullah) dan salam, kemudian menukik kembali bergabung seiring dengan hardware yg selesai menegakkan sholat dibumi.

Proses sholatnya software ini terjadi bila manusia punya “pulsa strategis”.yg cukup, sudah cukupkah ”pulsa” untuk berkomunikasi ?? Bila Zakat, haji, dan berpuasa Ramadhan ( bagi yg mampu) tidak dilaksanakan, akan menjadi sumber virus yg merusak jaringan komunikasi ke Allah SWT. Aliran agama yg menggunakan password diluar 2 kalimah syahadat, dipastikan tidak mampu menembus jaringan Islam, apalagi berkomunikasi dengan Allah SWT, dengan demikian kelompok ini bukanlah muslim, sekalipun mereka juga melaksanakan rukun Islam dan rukun Iman. Yg tidak berpunya jangan berkecil hati, bila ”pulsanya banyak” (krn pernah mendapat hidayah LQ) dan ”HPnya bagus”/sholeh maka setiap ia sholat, sebenarnya ia sudah diperjalankan Isro Mi’raj.

”Pulsa/pahala strategis” terbanyak dijanjikan Allah SWT bagi semua muslim, kaya, miskin, tua muda, laki perempuan, ada di malam-malam ganjil, pada sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan, ketika Allah SWT menurunkan malam Lailatul Qodar yg pahalanya lebih dari 1000 bulan, diibaratkan sebagai pulsa bonus, gratis bicara dan berkomunikasi dengan Allah SWT selama 80 tahun, sekalipun jarak bumi ke bintang terjauh diatap langit ke 1 berjarak 500 juta triliun km, maka Mi’rajnya umat muslim ke langit ke 7 yg jaraknya tak terhingga, niscaya akan ditempuh dengan kecepatan diatas kecepatan cahaya, dan benarlah firman Allah SWT, bahwa Allah berada lebih dekat dari urat leher manusia (AQ 2:186). Ibarat maha energi, kekuatan Lailatul Qodar dihidayahkan untuk menghancurkan istana setan berikut penghuninya yg secara intens berbisik dihati memproduksi kejahatan, sombong, takabur, kikir, iri dengki, gibah dst. Dg hancurnya istana setan dihati, diharapkan dari hari kehari manusia akan memiliki hati yg lembut, menentramkan serta semakin sholeh, sebagai modal berkomunikasi dengan Allah dan seluruh ciptaan NYA. Melatih, menyadari dan meyakini bahwa setiap kali sholat, ada software/signal/energi rohani dari tubuh yg diperjalankan dg kecepatan melampaui kecepatan cahaya Isro kearah Ka’bah, kemudian Mi’raj ke Sidratul Munthaha, akan memperkuat keyakinan dan keimanan kepada NYA, membantu kekhusyukan sholat, selanjutnya akan meningkatan kwalitas ibadah dan hidup dunia akhirat.

Pendekatan diatas perlu segera disosialisasikan kepada generasi muda bangsa, pencinta HP/komputer, IT mania, mengingat serangan asymmetric lawan untuk menghancurkan moral bangsa telah sangat masif dan sistemik, menelusup ke HP/laptop/tv yg digendong kemana-mana, berisikan ideologi, budaya asing, tayangan porno, kekerasan dst, nya, selamat berjuang !

Mewaspadai Perusak SDA Penyebab Bencana



1. cuaca ekstrim akan berlanjut hingga akhir maret, sehingga multiplier efectny akan merusak tatanan sosial ekonomi INA

2.Hingga kini blm turun hujan intensitas besar,bila ada akan timbulkn banjir besar,hujan intensitas sedang dampakny spt sekarang

3 parahny kerusakan alam bukannya tanpa sebab. Menguasai INA yg kaya SDA gak perlu dg bom,cukup dg ciptakn chaos sosial

4 chaos sosial diciptakan dg mrusak moral bgs mnjadi bgs yg hedonis shg demi syahwat materiny rela jd antek #KG mrusak SDA

5 dg Media #hedonnarsis ,publik tanpa sadar jd hedon,yg memenuhi syahwat materi dg mrusak lingkungan hidup dan SDA

6 setelah lingkungan hidup dan SDA rusak, timbulkan cuaca ekstrim mbuat rakyat mnderita brkepanjangan,wabah penyakit,kematian

7 penedritaan yg berkepnjanngan akibat bencanaalam,wabah penyakit yg menimbulkan kematian,menurunny moril akan membuat rakyat frustasi

8 cuaca ekstrim diwilayah ring of fire menyebabkan lahar dingin yg akan merusak kehidupan, transportasi,sawah

9 cuaca ektrim dg hujan intensitas tinggi akan mrusak tanggul2- bendungan vital spt Jatiluhur yg konon sudah retak.

10 Tanggul Lumpur Lapindo perlu diwaspadai krn bila jebol,mk rongga bawah tanah sekitar lapindo akan meluas dan membelah wilayah tsb

11 TNI dg OMSP mewaspadai Darurat banjir bukan cuma di jabotabek,ttp seluruh INA yg rawan gempa, longsor, gunung berapi spt Merapi yogya

12 seluruh lini bgs hrs mempersiapkan diri menghadapi situsi alam yg terburuk hingga akhir maret

13 4 hari terakhir sbg keprihatinan bgs,sekaligus menjadi peringatan serta antisipasi mghadapi cuaca ektrim terburuk

14 suasana keprihatinan akibat cuaca eksrim mengingatkn kita kpd keperkasaan Allah SWT, penguasa langit bumi serta seisiny,istigfar!

15 mohon ampun atas segala kesalahan, kebodohan,keangkuhan, rakus #hedonnarsis yg tlah mrusak bumi ciptaan Allah,

16 Doa dan kerjasama yg memperkuat persatuan kesatuan bgs disegala lini menjadi kunci utama menyelamatkan bgs dr bencana

17 Panglima Sudirman : kekuatan bgs adalah karena rakyat dan TNI ny bersatu, ibarat air dan ikan

18 semoga Allah SWT , Tuhan yang maha kuasa memberi kekuatan sluruh bgs melalui masa2 sulit menghadapi akibat cuaca ekstrim