Senin, 08 April 2013

Bisikan versus dzikir



Dipersembahkan bagi anak dan remaja tunas bangsa   di HUT ke 60 Republik Indonesia, 17-08-2005


Bisikan versus dzikir

tinjauan menegemen persepsi




Dalil menguasai suatu bangsa adalah memenangkan perang informasi dengan menguasai pikiran musuh, dan negara adi kuasa sebagai pemilik Tehnologi Informasi (TI) berhasil “menjajah“ panca indra  manusia secara vulgar, tanpa mampu ditolak atau sekedar memilih mana yang baik atau tidak dan otomatis tubuh, pikiran serta jiwa manusia menikmati  informasi itu.

Menguasai pikiran dan jiwa manusia adalah melalui menegemen persepsi yang merubah persepsi secara bertahap dengan cara mengulang-ulang tayangan ( tingkah laku, ucapan, bisikan dsb ) dimedia elektronik, cetak. Dan berbisik adalah cara kuno menegemen persepsi yang akurat memasok informasi  secara khusus/langsung dan berahasia dan  dijaman modern ini diaplikasikan melalui telpon/HP, lalu adakah tehnologi  yang langsung menguasai pikiran dan hati manusia ?

Tehnologi berbisik langsung kedada manusia telah dimiliki oleh bangsa setan seperti firman Allah SWT dalam pesan yang sangat penting di akhir Al Qur`an, An Naas, agar manusia senantiasa berlindung pada Allah yang memelihara manusia, Raja manusia, Tuhan manusia dari kejahatan bisikan setan yang selalu mencari kesempatan, yang membisikan kedalam dada/ hati manusia, yaitu sebangsa jin dan manusia.

Jenis informasi apa yang dibisikan setan kedalam dada manusia ? Yaitu kesombongan,   penyakit jiwa pertama dan tertua penyebab Iblis dan Adam diusir Allah dari surga, menjadi  bisikan utama setan menggoda secara halus nuansa ke “aku” an manusia, tentang kecantikan, kepangkatan, kekayaan, kehormatan, sehingga tanpa sadar manusia jadi sombong karena terjebak pada kebiasaan dihormati seperti atasan yang kaya, terhormat dan wangi wajar bila dihormati, tetapi istimewa kalau mereka tadi  menghormati  bawahan yang miskin, jelek , dan bau keringat.

 Rasa sombong dikemas dengan beraneka ragam bentuk secara halus, berulang-ulang  guna  menggoda hati manusia dalam meraih kekuasaan dengan pelbagai cara seperti kepalsuan, kebohongan, iri, dengki, riya, suap, mencuri, kekerasan dst dan dalam keadaan ekstrim,  bisikan kesombongan itu  menjadi gejala utama gangguan penyakit jiwa sebagai halusinasi, persepsi sensorik tanpa adanya stimulus eksternal ( merasa yakin ada bisikan gaib ditelinga padahal tidak ada sumbernya, merasa mampu melihat dunia lain dsb ),  waham / keyakinan yang salah ( merasakan yakin dirinya berkuasa melebihi Tuhan, raja, menjadi orang suci dsb), yang merusak  pola hidup, pikiran dan jiwa manusia.

Hingga abad TI ini tidak ada satu perusahaan TI pun mampu menyamai TI  bangsa setan yang mampu berbisik menerobos triyunan jaringan syaraf manusia dan langsung ke hati menguasai pikiran dan perilaku manusia, karenanya isyarat Allah SWT ribuan tahun yl tentang bisikan setan sampai akhir jaman tetap relevan dan akurat dan yang mengabaikan pesan penting ini sudah pasti akan menjadi pengikut bangsa setan

Bagaimana  menolak gencarnya bisikan – bisikan setan yang menyesatkan ke dada kita ? Satu-satunya cara adalah memohon pertolongan Allah SWT, Dzikir Qolbu setiap saat adalah jawaban logis mengimbangi bisikan sesat setan yang menerobos kedalam dada agar hati menjadi tenang, bersinar karena kekuatan nur illahi didalam dada, yang akhirnya akan memproses manusia agar memiliki hati yang baik, lembut, tidak sombong, menghormat sesama dan senantiasa takut kepada Nya dengan  melaksanakan segala perintah Nya .

Sekalipun surat An Naas telah dihafal sejak usia balita, sayangnya peringatan penting  itu tidak serius disikapi para orang tua, dan akhirnya ketika ia pubertas, dewasa bahkan usia tua selalu mengalami kekalahan melawan gencarnya bisikan setan. Lain halnya bila sejak dalam kandungan, menyusu,  bayi mendengarkan suara lembut ibu mengaji, ketika balita, remaja diberikan pengertian tentang bagaimana caranya agar tidak jadi anak nakal, rewel, dengan cara mengenalkan dzikir kalbu yang mengingat Allah didalam hati guna menangkal bisikan setan kedalam dada yang mengganggu manusia, agar menjadi anak yang soleh dan disayang Allah SWT maka insyaalah ketika dewasa ia akan menjadi generasi bangsa yang tangguh, lahir dan bathin, dan menjadi panutan dunia diabad Perang Informasi yang kini tengah dikuasai setan yang menjelma menjadi produk negativ TI yang menelusup merubah dan mempengaruhi persepsi, pikiran dan jiwa manusia, selamat berjuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar