Kamis, 10 Agustus 2017

Islam bukan teror

ISLAM BUKAN TEROR
by Zeng Wei Jian

Ada yang keliru dalam projeksi menumpas terorisme. Sekarang, Anti Terorisme terasa identik dengan Anti Islam. Dulu, Pa Harto menekuk teroris. Tapi, ngga kerasa ada spirit Anti Islam.

Mestinya, muslim dirangkul. Diajak berpartisipasi dalam "war on terror". Karena, terorisme itu bukan Islam.

Laporan FBI menyatakan 94% terrorist attacks di Amerika, antara tahun 1980-2005, dilakukan non-muslim. Di Eropa, lima tahun belakangan, ada sekitar 1000 serangan teror. Kurang dari dua persennya dilakukan muslim. Sejak tahun 1970, terjadi 140.000 serangan teroris world-wide. Seandainya, semua terrorist attacks itu dilakukan muslim, maka itu pun hanya 0.00009 percent of all Muslims.

Syahdan ada stigmatisasi masif dan keji terhadap muslim dan Islam. Bom panci, ricecooker dan bom-bom aneh lain dipaksakan menjadi Teror Islamic. "Blame Islam Crowd" (gerombolan Anti Islam) marak di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.

Salah satu 'Blame Islam' crowd tersohor adalah Steve Emerson. Dia mengklaim diri (self-described) sebagai “expert on terrorism”. Dia bilang, 480 juta dari 640 juta muslim "support the notion that it’s okay to bomb the World Trade Center."

British Prime Minister David Cameron memaki Emerson sebagai “clearly a complete idiot". Pasalnya, Steve Emerson langsung ngetop setelah menyatakan Birmingham sebagai "no-go zone" bagi non muslim. Selain itu, dia sebar hoax yang bilang Polisi Syariah London memukuli siapa saja yang tidak memakai pakaian muslim.

Umumnya, para propagandis Anti Islam ini adalah aktifis NGO. Selain Anti Islam, mereka juga rasis. Misalnya Ann Corcoran, pendiri Refugee Resettlement Watch+ (RRW).

Corcoran punya link dengan "white nasionalist" macam Jared Tylor (editor American Renaissance). Bagi kedua aktifis NGO ini, black people adalah “retrograde species of humanity". Keduanya adalah strong supporter anti-Muslim ekstrimis seperti Marine Le Pen dan Geert Wilders.

Faktanya, terutama di Indonesia, muslim dan Islam bukan komunitas violence. Tapi tetap saja, para Islamophobic ini tidak mau terima. Suatu kali, Albert Einstein bercanda dengan mengatakan, “If the facts don’t fit the theory, change the facts.”

Faktanya, di Amerika, kelompok teroris lokal adalah non-muslim. Alpha 66 and Omega 7 adalah organisasi exile Cuba anti Castro. The Army of God (AOG) adalah kelompok ekstrimis Kristen yang menyerang klinik aborsi dan LGBT. The Phineas Priesthood (Phineas Priests) punya perjuangan mengembalikan identitas Kristen. Mereka menentang interracial sex, the mixing of races, homosexuality, aborsi dan menolak bayar pajak.

Aryan Nations (AN) is a white nationalist neo-Nazi organization founded in the 1970s by Richard Girnt Butler as an arm of the Christian Identity group. Di spektrum Marxist, ada Black Liberation Army, May 19th Communist Organization dll. Yahudi punya banyak kelompok teror. Salah satunya Jewish Defense League.

Gerakan mereka ganas, brutal dan deadly. Utah Territorial Militia, mormon, Paiute Native Americans melancarkan aksi yang dikenal sebagai The Mountain Meadows Massacre. Aksi ini menewaskan 120 orang.

Aksi-aksi seperti Los Angeles Times Bombing, Wall Street Bombing, Burning of Black Wall Street, Oklahoma City Bombing, Wisconsin Sikh Temple Shooting dan lain sebagainya merupakan contoh agresi kelompok teror lokal yang marak di Amerika. And they are not moslems.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar